Kita mendongak, menjinjing dan terus mencuba menggapai..
Mengapa? Sebab kita masih punya sisa-sisa harapan..
Kita terus mengharap dan mengharap..
Walau kesudahannya sudah kita ketahui..
Kadang kala, kita tahu kita bukanlah orang yang wajar berdampingan dengan seseorang yang kita tersangat ingin berdamping dengannya..
Kita tetap menguji, menelah, dan mengharap agar seseorang itu akan berpaling kepada kita..
Mengapa? Ya, sebab kita masih punya sisa-sisa harapan..
Kita terus menunggu dan memasang angan..
Walau pengakhiran cerita kita dan dia sudah pasti..
Aku merupakan salah seorang dari kalian juga..
Yang masih punya sisa-sisa harapan..
Walau hati dan jiwa sudah terlebur..
Namun ego dystonic jasad ku terlalu kuat..
Aku terus merangkak mengutip cebisan-cebisan harapan..
Cuba tampal dan cantum..
Berulang kali..
Koyak lagi, ku tampal lagi, ku cantum lagi..
Ya, tidak secantik dahulu namun rupanya masih ada..
Dengan cebisan harapan ini lah membuatkan aku terus kuat untuk tersenyum..
Walau senyumku kini nampak kaku..
Ah, kalaulah engkau tahu betapa aku menaruh harapan..
Walau harapan cuma tinggal cebisan..
Agaknya apa yang kau rasakan?
-Fadzleen Ezyani-
No comments:
Post a Comment